Bab Pemotongan Tangan dalam Pencurian dan Pengkhianatan
حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ، أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ، حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ، قَالَ قَالَ أَبُو الزُّبَيْرِ قَالَ جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " لَيْسَ عَلَى الْمُنْتَهِبِ قَطْعٌ وَمَنِ انْتَهَبَ نُهْبَةً مَشْهُورَةً فَلَيْسَ مِنَّا " .
Telah menceritakan kepada kami Nasr bin Ali, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr, telah menceritakan kepada kami Ibn Juraij, ia berkata: Abu Zubair berkata: Jabir bin Abdullah berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Tidak ada pemotongan tangan bagi orang yang mencuri, tetapi siapa yang mencuri secara mencolok, maka dia bukan dari kami."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
