Bab Tentang Hak Raqiq
حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنِي عَبْدُ الصَّمَدِ، حَدَّثَنَا هَمَّامٌ، عَنْ قَتَادَةَ، بِإِسْنَادِهِ وَمَعْنَاهُ زَادَ إِنْ وَجَدَ دَاءً فِي الثَّلاَثِ اللَّيَالِي رُدَّ بِغَيْرِ بَيِّنَةٍ وَإِنْ وَجَدَ دَاءً بَعْدَ الثَّلاَثِ كُلِّفَ الْبَيِّنَةَ أَنَّهُ اشْتَرَاهُ وَبِهِ هَذَا الدَّاءُ . قَالَ أَبُو دَاوُدَ هَذَا التَّفْسِيرُ مِنْ كَلاَمِ قَتَادَةَ .
Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah, telah menceritakan kepada saya Abdul Shamad, telah menceritakan kepada kami Hammam, dari Qatadah, dengan sanadnya dan maknanya menambah: "Jika dia menemukan cacat (pada budak) dalam tiga hari, dia boleh mengembalikannya tanpa bukti; jika dia menemukan cacat setelah tiga hari, dia akan diminta untuk menghadirkan bukti bahwa dia (budak) memiliki cacat saat dia membelinya." Abu Dawud berkata: Penjelasan ini berasal dari perkataan Qatadah.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
