Bab Tentang Menghidupkan Tanah yang Mati
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ الآمُلِيُّ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُثْمَانَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ، أَخْبَرَنَا نَافِعُ بْنُ عُمَرَ، عَنِ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ، عَنْ عُرْوَةَ، قَالَ أَشْهَدُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَضَى أَنَّ الأَرْضَ أَرْضُ اللَّهِ وَالْعِبَادَ عِبَادُ اللَّهِ وَمَنْ أَحْيَا مَوَاتًا فَهُوَ أَحَقُّ بِهِ جَاءَنَا بِهَذَا عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم الَّذِينَ جَاءُوا بِالصَّلَوَاتِ عَنْهُ .
Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Abdah Al-Amuli, telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Uthman, telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Al-Mubarak, telah memberitakan kepada kami Nafi' bin Umar, dari Ibn Abi Mulaykah, dari Urwah, dia berkata: 'Saya bersaksi bahwa Rasulullah ﷺ memutuskan bahwa tanah adalah tanah Allah, dan hamba adalah hamba Allah. Siapa pun yang menghidupkan tanah yang mati, maka dia lebih berhak atasnya. Tradisi ini telah disampaikan kepada kami dari Nabi ﷺ oleh mereka yang menyampaikan tradisi tentang shalat dari beliau.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
