Bab Tentang Memungut Zakat dari Ahli Dhimmah Jika Mereka Berbeda dalam Perdagangan
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَطَاءٍ، عَنْ رَجُلٍ، مِنْ بَكْرِ بْنِ وَائِلٍ عَنْ خَالِهِ، قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أُعَشِّرُ قَوْمِي قَالَ " إِنَّمَا الْعُشُورُ عَلَى الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى " .
Seorang laki-laki melaporkan dari Bakr bin Wa’il melalui pamannya, ia berkata, "Saya berkata, 'Wahai Rasulullah, bolehkah saya memungut zakat dari kaummu?' Beliau menjawab, 'Zakat hanya dipungut dari orang Yahudi dan Nasrani.'"
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
