Bab Apa yang Dikatakan tentang Hak Wali Yatim untuk Mengambil dari Harta Yatim
حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ مَسْعَدَةَ، أَنَّ خَالِدَ بْنَ الْحَارِثِ، حَدَّثَهُمْ حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ، - يَعْنِي الْمُعَلِّمَ - عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، أَنَّ رَجُلاً، أَتَى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ إِنِّي فَقِيرٌ لَيْسَ لِي شَىْءٌ وَلِي يَتِيمٌ . قَالَ فَقَالَ " كُلْ مِنْ مَالِ يَتِيمِكَ غَيْرَ مُسْرِفٍ وَلاَ مُبَادِرٍ وَلاَ مُتَأَثِّلٍ " .
Diriwayatkan 'Amr bin Suh'aib: Dari ayahnya, ia berkata bahwa kakeknya menceritakan bahwa seorang lelaki datang kepada Nabi (ﷺ) dan berkata: Saya miskin, saya tidak memiliki apa-apa, dan saya memiliki seorang yatim. Beliau bersabda: Gunakanlah harta yatimmu tanpa berlebihan, terburu-buru, dan mengambilnya sebagai harta milikmu.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
