Bab Wanita yang Mengalami Istihadhah dan Siapa yang Mengatakan Meninggalkan Shalat dalam Jumlah Hari yang Dulu Dia Haid
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ، حَدَّثَنَا أَنَسٌ، - يَعْنِي ابْنَ عِيَاضٍ - عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ، عَنْ نَافِعٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ، عَنْ رَجُلٍ، مِنَ الأَنْصَارِ أَنَّ امْرَأَةً، كَانَتْ تُهَرَاقُ الدِّمَاءَ فَذَكَرَ مَعْنَى حَدِيثِ اللَّيْثِ قَالَ " فَإِذَا خَلَّفَتْهُنَّ وَحَضَرَتِ الصَّلاَةُ فَلْتَغْتَسِلْ " . وَسَاقَ الْحَدِيثَ بِمَعْنَاهُ .
Sulaiman bin Yasar melaporkan dari seorang laki-laki dari Anshar; ada seorang wanita yang mengalami masalah darah. Dia kemudian menceritakan sisa tradisi seperti yang dilakukan oleh al-Laith. Dia berkata; ketika masa haid telah berakhir dan waktu shalat tiba, dia harus mandi. Dia menceritakan tradisi yang menyampaikan makna yang sama.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
