Bab Tentang Seorang Pria yang Berjihad Sementara Orang Tuanya Membencinya
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ، أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ، عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ أُجَاهِدُ قَالَ : " أَلَكَ أَبَوَانِ " . قَالَ : نَعَمْ . قَالَ : " فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ " . قَالَ أَبُو دَاوُدَ : أَبُو الْعَبَّاسِ هَذَا الشَّاعِرُ اسْمُهُ السَّائِبُ بْنُ فَرُّوخَ .
‘Abd Allah bin ‘Amr berkata, "Seorang pria datang kepada Nabi (ﷺ) dan berkata, "Wahai Rasulullah, bolehkah saya ikut berjihad?" Dia bertanya, "Apakah kamu memiliki orang tua?" Dia menjawab, "Ya." Maka, berjuanglah untuk mereka." Abu Dawud berkata: Nama perawi Abu al-'Abbas, seorang penyair, adalah al-Sa'ib bin Farrukh.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
