Bab Kesaksian Dua Orang Mengenai Melihat Hilal Syawal
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، وَخَلَفُ بْنُ هِشَامٍ الْمُقْرِئُ، قَالاَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ رِبْعِيِّ بْنِ حِرَاشٍ، عَنْ رَجُلٍ، مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ اخْتَلَفَ النَّاسُ فِي آخِرِ يَوْمٍ مِنْ رَمَضَانَ فَقَدِمَ أَعْرَابِيَّانِ فَشَهِدَا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِاللَّهِ لأَهَلاَّ الْهِلاَلَ أَمْسِ عَشِيَّةً فَأَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم النَّاسَ أَنْ يُفْطِرُوا زَادَ خَلَفٌ فِي حَدِيثِهِ وَأَنْ يَغْدُوا إِلَى مُصَلاَّهُمْ .
Diriwayatkan dari Rib'i bin Hirash: Dari seorang lelaki dari sahabat Nabi (ﷺ): Orang-orang berbeda pendapat pada hari terakhir Ramadan (tentang penampakan bulan Syawal). Kemudian dua orang badui datang dan bersaksi di hadapan Nabi (ﷺ) dengan bersumpah demi Allah bahwa mereka telah melihat bulan pada malam sebelumnya. Maka Rasulullah (ﷺ) memerintahkan orang-orang untuk berbuka puasa. Narator Khalaf menambahkan dalam versinya: "dan agar mereka pergi ke tempat shalat (untuk 'Id)".
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
