Bab Jika Hilal Terlihat di Suatu Kota Sebelum Kota Lainnya pada Malam Hari
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، حَدَّثَنَا الأَشْعَثُ، عَنِ الْحَسَنِفِي رَجُلٍ كَانَ بِمِصْرٍ مِنَ الأَمْصَارِ فَصَامَ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَشَهِدَ رَجُلاَنِ أَنَّهُمَا رَأَيَا الْهِلاَلَ لَيْلَةَ الأَحَدِ فَقَالَ لاَ يَقْضِي ذَلِكَ الْيَوْمَ الرَّجُلُ وَلاَ أَهْلُ مِصْرِهِ إِلاَّ أَنْ يَعْلَمُوا أَنَّ أَهْلَ مِصْرٍ مِنْ أَمْصَارِ الْمُسْلِمِينَ قَدْ صَامُوا يَوْمَ الأَحَدِ فَيَقْضُونَهُ .
Al-Hasan berkata tentang seorang yang berada di suatu kota. Dia berpuasa pada hari Senin, dan dua orang bersaksi bahwa mereka telah melihat bulan pada malam hari Ahad. Dia berkata: Orang itu dan penduduk kotanya tidak boleh berpuasa sebagai tebusan kecuali mereka mengetahui (dengan pasti) bahwa penduduk kota tertentu dari kaum Muslim telah berpuasa pada hari Ahad. Dalam hal itu, mereka harus berpuasa sebagai tebusan.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
