Bab Dalam Zhihar

Diriwayatkan dari Khuwaylah, putri Malik bin Tha'labah: Suamiku, Aws bin as-Samit, mengucapkan kata-kata: "Engkau seperti ibuku." Maka aku datang kepada Rasulullah (ﷺ), mengadukan suamiku. Rasulullah (ﷺ) berdebat denganku dan berkata: "Bertakwalah kepada Allah; dia adalah sepupumu." Aku terus mengeluh hingga ayat Al-Qur'an turun: "Sungguh, Allah telah mendengar perkataan wanita yang berdebat denganmu, Wahai Muhammad, tentang suaminya..." hingga ketentuan kafarat. Kemudian beliau berkata: "Dia harus memerdekakan seorang budak." Dia berkata: "Dia tidak mampu." Beliau berkata: "Maka dia harus berpuasa selama dua bulan berturut-turut." Dia berkata: "Wahai Rasulullah, dia adalah orang tua; dia tidak mampu berpuasa." Beliau berkata: "Maka dia harus memberi makan enam puluh orang miskin." Dia berkata: "Dia tidak memiliki sesuatu yang bisa diberikan sebagai sedekah." Pada saat itu, sebuah araq (yakni keranjang kurma yang berisi lima belas atau enam belas sha) dibawa kepadanya. Aku berkata: "Aku akan membantunya dengan araq lain." Beliau berkata: "Engkau telah berbuat baik. Pergilah dan beri makan enam puluh orang miskin atas namanya, dan kembalilah kepada sepupumu." Narator berkata: Sebuah araq berisi enam puluh sha kurma. Abu Dawud berkata: Dia telah menebusnya tanpa meminta izin darinya.

Donasi operasional website

Rp 10,000

Rp 30,000

Rp 50,000

Rp 100,000

Rp 1,000,000

“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)