wasallam bersabda: "Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia 'LAA ILAAHA

ada halangan buatku untuk membalas perkataanmu itu, hanya saja waktu itu

orang-orang yang kalian lihat, dan perkataan yang paling aku senangi adalah

di sini!" Kemudian ia mengulang perkataannya kepada beliau. Kemudian Rasulullah shallallahu

shallallahu 'alaihi wasallam hanya karena perkataan seorang wanita yang tidak kami

di dalamnya bercampur dengan sesuatu perkataan manusia, akan tetapi yang ada

kedua shalat tersebut tidak ada perkataan yang sia-sia, melainkan akan menjadi

pun. Tetapi itu hanyalah suatu perkataan kami."

sebab buruk sangka adalah sejelek-jelek perkataan. Jangan saling mencari tahu aib

bukti, maka yang kuat adalah perkataan pemilik barang penjual, atau mereka

dan meruginya mereka!? Beliau mengulangi perkataan itu hingga tiga kali, aku

antara manusia. Ia mengatakan suatu perkataan bohong, namun ia tidak bermaksud

itu ada hikmah dan pada perkataan ada kelemahan kebingungan." Sha'sha'ah bin

saya masuk?" laki-laki itu mendengar perkataan Nabi hingga ia pun mengucapkan,

ia berkata; Malik berkata; dan perkataan Umar bin Al Khathab radliallahu

ia telah diberi kabar mengenai perkataan Aisyah radliallahu 'anha; sesungguhnya Hajar

ajah, jangan engkau menjelek-jelekkannya dengan perkataan atau cacian, dan jangan engkau

mereka serta menjelek-jelekkan mereka dengan perkataan dan cacian."

Musaddad menambahkan; maka ia mendengar perkataan beliau: "Janganlah kalian menyewakan lahan

yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta dengan ikhlas kepada Allah