mendidih. Beliau lalu bersabda: "Buanglah minuman ini ke dinding, sebab ia

berjumpa denganmu kecuali pada bulan-bulan haram. Maka berikanlah kepada kami sebuah

"Wahai Nabi Allah, mereka mempunyai minuman yang biasa mereka minum!" maka

"Wahai Rasulullah, apakah perasan itu haram?" beliau menjawab: "Tidak." Ini adalah

mereka penduduk Yaman terbiasa membuat minuman dari madu yang direbus hingga

kutanya; 'Apakah bawang putih itu haram? ' Jawab beliau: 'Tidak! Tetapi

dia bertanya: 'Apakah makanan itu haram? Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

muzaffat, An naqir, dan buatlah minuman perasan dalam tempat-tempat minum!" Mereka

dalam guci tembikar, apakah ia haram?" ia menjawab, "Ia haram. Hal

negeri Yaman, selanjutnya beliau bertanya minuman yang biasa diminum disana. Tanya

Umar bahwa Samurah telah menjual minuman keras, maka ia berkata; semoga

wajalla dan rasulNya telah mengharamkan menjual minuman keras, bangkai, babi,

ikatlah tutup kendi perabot menyimpan minuman, tutup pintu-pintu rumah dan jagalah

ya Allah dan RasulNya telah mengharamkan menjual minuman keras, bangkai, babi

di daerah kami sering dibuat minuman dari rendaman madu yang biasa

ayat: 'Apakah orang-orang yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan

Nabiyullah, wilayah kami disana ada minuman dari tepung yang sering diistilahkan

tikus, sehingga tidak tersisa padanya minuman pada wadah kulit yang sudah

"Daging". Ibrahim bertanya lagi; "Apa minuman kalian? '. Istri Isma'il menjawab;

tidak mengungguli kalian dalam pemberian minuman kalian, tentu akan kuperebutkannya bersama