hatinya masih ada sebiji sawi iman.' Lantas mereka pun masuk, kemudian

yang besar, dihiasi dengan perhiasan iman, dikawinkan dengan bidadari dan dapat

mereka adalah ahli ilmu dan iman. Tingkatan yang kedua adalah antara

tidak akan pernah berkumpul antara iman dan kebiasaan minum khamer kecuali

yang isinya penuh hikmah dan iman, maka ia membelahku dari kerongkongan

Allah, hiasilah kami dengan hiasan iman dan jadikanlah kami orang yang

Allah, hiasilah kami dengan hiasan iman dan jadikanlah kami orang yang

kembali, serta dari kekafiran setelah iman, dan dari doa orang yang

dari barat, yang demikian itu sebagaimana firman Allah 'azza wajalla: "Pada

hadits, dan dia yang mengatakan: "Iman itu ucapan dan perbuatan." Qutaibah

hatinya. Dan itu adalah selemah-lemah iman." Abu Isa berkata; Ini adalah

sama sekali tak ada setitik iman pun dalam hatinya." Telah berlalu

baiat, kalaulah ia muslim, maka keIslamannya akan mengembalikannya kepadaku, dan kalaulah

yang demikian itu adalah selemah-lemah iman."

hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman."

wasallam, beliau memerintahkan mereka untuk beriman kepada Allah. Beliau bertanya: "Tahukah

tidak akan dapat merasakan lezatnya iman hingga engkau bisa memahami bahwa

melihatnya maka mereka semua segera beriman. Itulah maksud firman Allah: Pada

yang mencuri, membunuh, kafir setelah iman dan memerangi Allah dan rasul-Nya.

ketika ia berzina dalam keadaan beriman, dan tidaklah mencuri ketika ia