menyampaikan dua kali khutbah, beliau duduk di antara dua khutbah tersebut,

shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Shalat itu dua-dua raka'at, hendaknya kamu

Abu Musa Al Asy'ari dari penduduk Bashrah bahwa Mu'awiyah bin Abu

mengiringi jenazah, maka janganlah kalian duduk hingga jenazah tersebut diletakkan." Abu

ada salah seorang dari kalian duduk di atas kursi santainya, lalu

hendaknya ia pindah dari tempat duduknya." Abu Isa berkata, ini adalah

menyuruh saudaranya berdiri dari tempat duduknya kemudian ia duduk di tempat

bangkit dari raka'at pertama beliau duduk seakan-akan berada di atas batu

lama dan tidak sebentar, dan shalatnya juga sederhana tidak lama dan

badannya tertutup dan melarang seseorang duduk ihtiba` dengan selembar kain hingga

wasallam berkhuthbah sambil berdiri, kemudian duduk lalu berdiri kembali seperti yang

'alaihi wasallam membaca surat dalam shalat malam dalam keadaan duduk kecuali

dinamakan al-Khadlir, karena ia biasa duduk di atas pakaian terbuat dari

terjadi fitnah, ketika itu yang duduk lebih baik daripada yang berdiri,

"Akan terjadi fitnah, orang yang duduk pada saat itu lebih baik

Imam adalah perisai, apabila dia shalat dalam keadaan duduk, maka kalian

hwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam pernah shalat Zhuhur, dalam shalat itu beliau

di Bashrah, yaitu ketika selesai shalat zhuhur, sementara rumahnya berada disamping

Al Hakam menyampaikan khutbah sambil duduk, maka iapun berkata, "Lihatlah orang

mengikuti jenazah, maka janganlah kalian duduk hingga jenazah itu diletakkan."