Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada Bulan Ramadhan pada tahun penaklukan Mekkah,

wasallam bersabda: "Barangsiapa yang mendapati Bulan Ramadhan ketika dalam perjalanan…." Kemudian

kapal dari Al Fusthath pada Bulan Ramadhan, kemudian dihidangkan makan siangnya.

jaraknya adalah tiga mil, pada Bulan Ramadhan. Kemudian ia berbuka dan

ibuku memiliki tanggungan puasa satu bulan. Apakah boleh saya menunaikan puasa

mempelajarinya, dan hanya berlalu setengah bulan aku telah menguasainya. Lalu aku

'alaihi wasallam, kemudian beliau melihat bulan purnama, tepatnya malam tanggal empat

laki-laki; apakah engkau berpuasa pada Bulan Sya'ban? Ia berkata; tidak. Beliau

mengundangku untuk makan sahur pada Bulan Ramadhan, beliau berkata; "Kemarilah untuk

Dan hal tersebut terjadi pada Bulan Ramadhan. Ibnu Abbas berkata; Nabi

Kemudian tatkala turun kewajiban puasa Bulan Ramadhan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

pada saat berumur delapan belas bulan, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

diombang-ambingkan oleh ombak selama satu bulan di tengah laut, sampai akhirnya

tetap berlangsung hingga berlalu sepuluh bulan. Jika telah lewat sepuluh bulan

zakat, melaksanakan haji, puasa pada bulan ramadhan, dan mandi junub." Abu

pula, kerjakanlah seperti itu setiap bulan, sebagaimana wanita lain haidl dan

memerintahkan berpuasa tiga hari tiap bulan, lalu turun perintah puasa pada

dengan memanjang seperti bentuk hilal bulan sabit. Abu Dawud berkata; Dan

jika tidak mampu, kerjakanlah setiap bulan, jika tidak mampu, kerjakanlah setiap

Kaab melaksanakan witir pada pertengahan bulan Ramadhan.