Bab Menyebutkan Perbedaan Pendapat Tentang Ibrahim Dalam Minuman
أَخْبَرَنَا سُوَيْدٌ، قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللَّهِ، عَنْ أَبِي عَوَانَةَ، عَنْ أَبِي مِسْكِينٍ، قَالَ سَأَلْتُ إِبْرَاهِيمَ قُلْتُ إِنَّا نَأْخُذُ دُرْدِيَّ الْخَمْرِ أَوِ الطِّلاَءَ فَنُنَظِّفُهُ ثُمَّ نَنْقَعُ فِيهِ الزَّبِيبَ ثَلاَثًا ثُمَّ نُصَفِّيهِ ثُمَّ نَدَعُهُ حَتَّى يَبْلُغَ فَنَشْرَبُهُ قَالَ يُكْرَهُ .
Diriwayatkan bahwa Abu Al-Miskin berkata: "Saya bertanya kepada Ibrahim: 'Kami mengambil ampas khamar atau tila' (jus anggur yang mengental) dan membersihkannya, kemudian kami merendamnya dengan kismis selama tiga hari, lalu kami menyaringnya dan membiarkannya sampai matang, kemudian kami meminumnya.' Dia berkata: 'Itu makruh.'"
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
