Bab Istiaza dari Keburukan Takdir
أَخْبَرَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ أَنْبَأَنَا سُفْيَانُ، عَنْ سُمَىٍّ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، إِنْ شَاءَ اللَّهُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَتَعَوَّذُ مِنْ هَذِهِ الثَّلاَثَةِ مِنْ دَرَكِ الشَّقَاءِ وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ وَسُوءِ الْقَضَاءِ وَجَهْدِ الْبَلاَءِ . قَالَ سُفْيَانُ هُوَ ثَلاَثَةٌ فَذَكَرْتُ أَرْبَعَةً لأَنِّي لاَ أَحْفَظُ الْوَاحِدَ الَّذِي لَيْسَ فِيهِ .
Diriwayatkan bahwa Abu Hurairah berkata: "Nabi (ﷺ) biasa berlindung dari tiga hal: Dari terjerumus dalam kebinasaan, dari musuh yang bersukacita atas kesengsaraannya, dari takdir yang buruk, dan dari kesulitan saat menghadapi bencana." Sufyan (salah satu perawi) berkata: "Ada tiga, dan aku menyebutkan empat karena aku tidak ingat yang mana yang bukan salah satunya."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
