Bab Hamba yang Melarikan Diri ke Tanah Syirik dan Sebutkan Perbedaan Kata Para Perawi dalam Berita Jarir Mengenai Hal Itu
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ قُدَامَةَ، عَنْ جَرِيرٍ، عَنْ مُغِيرَةَ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، قَالَ كَانَ جَرِيرٌ يُحَدِّثُ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم " إِذَا أَبَقَ الْعَبْدُ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ وَإِنْ مَاتَ مَاتَ كَافِرًا " . وَأَبَقَ غُلاَمٌ لِجَرِيرٍ فَأَخَذَهُ فَضَرَبَ عُنُقَهُ .
Jarir biasa meriwayatkan dari Nabi (ﷺ): "Jika seorang hamba melarikan diri, tidak ada shalat yang diterima darinya, dan jika ia mati, ia akan mati sebagai seorang kafir." Seorang hamba milik Jarir melarikan diri, dan ia menangkapnya dan memenggal lehernya (membunuhnya).
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
