Teguran keras meninggalkan jumatan
أَخْبَرَنِي مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ قَالَ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ قَالَ حَدَّثَنِي الْمُفَضَّلُ بْنُ فَضَالَةَ عَنْ عَيَّاشِ بْنِ عَبَّاسٍ عَنْ بُكَيْرِ بْنِ الْأَشَجِّ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ حَفْصَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَوَاحُ الْجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ
Telah mengabarkan kepadaku Mahmud bin Ghailan dia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim dia berkata; telah menceritakan kepadaku Al Mufadhdhal bin Fadhalah dari 'Ayyasy bin 'Abbas dari Bukair bin Al Asyaj dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Hafshah -istri Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam- bahwa Nabi Shallallahu 'Alahi Wa Sallam bersabda: "Mendatangi shalat Jum'at hukumnya wajib bagi setiap (muslim) yang sudah baligh (dewasa)."
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)