Bab Apa yang Dikatakan tentang Wanita yang Mengalami Istihadhah yang Telah Menyelesaikan Masa Haidnya Sebelum Darahnya Berlanjut
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، وَإِسْمَاعِيلُ بْنُ مُوسَى، قَالاَ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ، عَنْ أَبِي الْيَقْظَانِ، عَنْ عَدِيِّ بْنِ ثَابِتٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، عَنِ النَّبِيِّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ قَالَ " الْمُسْتَحَاضَةُ تَدَعُ الصَّلاَةَ أَيَّامَ أَقْرَائِهَا ثُمَّ تَغْتَسِلُ وَتَتَوَضَّأُ لِكُلِّ صَلاَةٍ وَتَصُومُ وَتُصَلِّي " .
Diriwayatkan dari 'Adiyy bin Thabit, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa: Nabi (ﷺ) bersabda: "Wanita yang mengalami pendarahan tidak teratur harus meninggalkan shalat pada hari-hari haidnya, kemudian ia harus mandi, dan berwudhu untuk setiap shalat, dan ia harus berpuasa dan melaksanakan shalat."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
