Bab Perintah untuk Berbuat Kebaikan dan Melarang dari Kemungkaran
حَدَّثَنَا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى، أَنْبَأَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ زَيْدِ بْنِ جُدْعَانَ، عَنْ أَبِي نَضْرَةَ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ قَامَ خَطِيبًا فَكَانَ فِيمَا قَالَ " أَلاَ لاَ يَمْنَعَنَّ رَجُلاً هَيْبَةُ النَّاسِ أَنْ يَقُولَ بِحَقٍّ إِذَا عَلِمَهُ " . قَالَ فَبَكَى أَبُو سَعِيدٍ وَقَالَ قَدْ وَاللَّهِ رَأَيْنَا أَشْيَاءَ فَهِبْنَا .
Diriwayatkan dari Abu Sa’eed Al-Khudri bahwa Rasulullah (ﷺ) berdiri untuk menyampaikan khotbah, dan salah satu hal yang beliau katakan adalah: “Sesungguhnya, rasa takut kepada orang-orang tidak seharusnya menghalangi seorang lelaki untuk berkata benar, jika ia mengetahuinya.” Kemudian Abu Sa’eed menangis dan berkata: “Demi Allah, kami telah melihat hal-hal yang membuat kami takut (dan kami tidak berbicara).”
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
