Bab Di Mana Seorang Istri Menjalani Masa Idah Setelah Suaminya Meninggal

Diriwayatkan dari Zainab binti Ka'b bin 'Ujrah, yang merupakan istri Abu Sa'eed Al-Khudri: bahwa saudarinya Furai'ah binti Malik berkata: "Suamiku pergi untuk mencari beberapa budak miliknya. Dia mengejar mereka di tepi Qadum dan mereka membunuhnya. Berita kematiannya sampai kepadaku ketika aku berada di salah satu rumah dari kalangan Ansar, jauh dari rumah keluargaku dan rumah saudaraku. Aku pergi kepada Nabi (ﷺ) dan berkata: 'Wahai Rasulullah (ﷺ), telah datang berita kematian suamiku dan aku berada di rumah yang jauh dari rumah kaummu dan rumah saudaraku. Dia tidak meninggalkan harta yang dapat dibelanjakan untukku, atau warisan, atau rumah yang bisa aku miliki. Jika engkau berpikir bahwa engkau bisa memberiku izin untuk bergabung dengan keluargaku dan saudaraku, maka itu lebih aku sukai dan lebih baik bagiku dalam beberapa hal.' Dia berkata: 'Lakukanlah jika engkau mau.' Kemudian aku keluar, merasa bahagia dengan keputusan Allah yang diberikan melalui lisan Rasulullah (ﷺ), sampai ketika aku berada di masjid, atau di salah satu kamar, dia memanggilku dan berkata: 'Apa yang kau katakan?' Aku menceritakan kisah itu kepadanya, dan dia berkata: 'Tinggallah di rumah di mana berita kematian suamimu datang kepadamu, sampai masa idahmu selesai.' Dia berkata: 'Maka aku menjalani masa idah di sana selama empat bulan dan sepuluh (hari).'

Donasi operasional website

Rp 10,000

Rp 30,000

Rp 50,000

Rp 100,000

Rp 1,000,000

“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)