Bab Apa yang Diriwayatkan tentang Seorang Pria yang Bangun dalam Keadaan Junub dan Ingin Berpuasa
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ، عَنْ نَافِعٍ، قَالَ سَأَلْتُ أُمَّ سَلَمَةَ عَنِ الرَّجُلِ، يُصْبِحُ، وَهُوَ جُنُبٌ، يُرِيدُ الصَّوْمَ؟ قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ يُصْبِحُ جُنُبًا مِنَ الْوِقَاعِ، لاَ مِنِ احْتِلاَمٍ، ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيُتِمُّ صَوْمَهُ .
Diriwayatkan bahwa Nafi’ berkata: "Saya bertanya kepada Umm Salamah tentang seorang pria yang bangun di pagi hari dalam keadaan junub dan ingin berpuasa. Dia berkata: "Rasulullah (ﷺ) biasa bangun di pagi hari dalam keadaan junub setelah berhubungan, bukan karena mimpi basah, kemudian dia mandi dan menyelesaikan puasanya."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
