Bab Apa yang Dikatakan dalam Mengunjungi Orang Sakit
حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ، حَدَّثَنَا أَبُو الأَحْوَصِ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنِ الْحَارِثِ، عَنْ عَلِيٍّ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ " لِلْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتَّةٌ بِالْمَعْرُوفِ يُسَلِّمُ عَلَيْهِ إِذَا لَقِيَهُ وَيُجِيبُهُ إِذَا دَعَاهُ وَيُشَمِّتُهُ إِذَا عَطَسَ وَيَعُودُهُ إِذَا مَرِضَ وَيَتْبَعُ جِنَازَتَهُ إِذَا مَاتَ وَيُحِبُّ لَهُ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ " .
Diriwayatkan bahwa 'Ali berkata bahwa Rasulullah (ﷺ) bersabda: "Muslim memiliki enam hak yang harus dipenuhi oleh Muslim lainnya: Ia harus memberi salam ketika bertemu; ia harus menerima undangannya jika ia mengundangnya; ia harus menjawab dengan Yarhamuk-Allah (semoga Allah merahmatimu) jika ia bersin (dan mengucapkan Al-Hamdulillah); ia harus mengunjunginya jika ia sakit; ia harus mengikuti jenazahnya jika ia meninggal; dan ia harus mencintai untuknya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
