Bab Perkataan Allah Ta'ala
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، عَنْ هُشَيْمٍ، عَنْ أَبِي بِشْرٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ـ رضى الله عنهما ـ {وَلاَ تَجْهَرْ بِصَلاَتِكَ وَلاَ تُخَافِتْ بِهَا} قَالَ أُنْزِلَتْ وَرَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مُتَوَارٍ بِمَكَّةَ، فَكَانَ إِذَا رَفَعَ صَوْتَهُ سَمِعَ الْمُشْرِكُونَ فَسَبُّوا الْقُرْآنَ وَمَنْ أَنْزَلَهُ وَمَنْ جَاءَ بِهِ. وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى {وَلاَ تَجْهَرْ بِصَلاَتِكَ وَلاَ تُخَافِتْ بِهَا} لاَ تَجْهَرْ بِصَلاَتِكَ حَتَّى يَسْمَعَ الْمُشْرِكُونَ، وَلاَ تُخَافِتْ بِهَا عَنْ أَصْحَابِكَ فَلاَ تُسْمِعُهُمْ {وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلاً} أَسْمِعْهُمْ وَلاَ تَجْهَرْ حَتَّى يَأْخُذُوا عَنْكَ الْقُرْآنَ.
Telah menceritakan kepada kami Musaddad, dari Husyaim, dari Abu Bishr, dari Said bin Jubair, dari Ibn Abbas -semoga Allah meridhoi keduanya- bahwa ayat: "Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah kamu merendahkannya" (17:110) diturunkan ketika Rasulullah ﷺ sedang bersembunyi di Mekah. Ketika beliau mengangkat suaranya, orang-orang musyrik mendengarnya dan mencaci maki Al-Qur'an dan yang menurunkannya serta yang membawanya. Maka Allah berfirman: "Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah kamu merendahkannya" (17:110) yaitu: "Janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu sehingga orang-orang musyrik mendengarnya, dan janganlah kamu merendahkannya sehingga sahabat-sahabatmu tidak mendengarnya." Tetapi carilah jalan tengah antara kedua ekstrem tersebut, yaitu biarkanlah sahabat-sahabatmu mendengar, tetapi janganlah kamu membacakan Al-Qur'an dengan suara keras, agar mereka dapat belajar darimu.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
