Bab Apa yang Dikatakan tentang Diterimanya Berita dari Satu Orang yang Jujur dalam Adzan, Shalat, Puasa, Kewajiban, dan Hukum
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنْ صِلَةَ، عَنْ حُذَيْفَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ لأَهْلِ نَجْرَانَ " لأَبْعَثَنَّ إِلَيْكُمْ رَجُلاً أَمِينًا حَقَّ أَمِينٍ ". فَاسْتَشْرَفَ لَهَا أَصْحَابُ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَبَعَثَ أَبَا عُبَيْدَةَ.
Diriwayatkan dari Hudzaifah: Nabi (ﷺ) berkata kepada orang-orang Najran, "Aku akan mengirimkan kepada kalian seorang yang jujur dan benar-benar dapat dipercaya." Para Sahabat Nabi (ﷺ) masing-masing ingin menjadi orang tersebut, tetapi Nabi (ﷺ) mengirimkan Abu 'Ubaida.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
