Bab Apa yang Dilarang dari Ketamakan untuk Memegang Kekuasaan
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلاَءِ، حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ، عَنْ بُرَيْدٍ، عَنْ أَبِي بُرْدَةَ، عَنْ أَبِي مُوسَى ـ رضى الله عنه ـ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَا وَرَجُلاَنِ مِنْ قَوْمِي فَقَالَ أَحَدُ الرَّجُلَيْنِ أَمِّرْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ. وَقَالَ الآخَرُ مِثْلَهُ. فَقَالَ " إِنَّا لاَ نُوَلِّي هَذَا مَنْ سَأَلَهُ، وَلاَ مَنْ حَرَصَ عَلَيْهِ ".
Dari Abu Musa: Dua orang dari kaummku dan aku masuk menemui Nabi. Salah satu dari kedua orang itu berkata kepada Nabi, "Wahai Rasulullah! Angkatlah aku sebagai pemimpin," dan demikian juga yang diucapkan oleh yang kedua. Nabi (ﷺ) bersabda, "Kami tidak akan mengangkat orang yang meminta untuk itu, dan tidak pula kepada orang yang tamak untuk mendapatkannya."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
