Bab Tentang Pernikahan
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ، حَدَّثَنَا شَيْبَانُ، عَنْ يَحْيَى، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " لاَ تُنْكَحُ الأَيِّمُ حَتَّى تُسْتَأْمَرَ، وَلاَ تُنْكَحُ الْبِكْرُ حَتَّى تُسْتَأْذَنَ ". قَالُوا كَيْفَ إِذْنُهَا قَالَ " أَنْ تَسْكُتَ ". وَقَالَ بَعْضُ النَّاسِ إِنِ احْتَالَ إِنْسَانٌ بِشَاهِدَىْ زُورٍ عَلَى تَزْوِيجِ امْرَأَةٍ ثَيِّبٍ بِأَمْرِهَا، فَأَثْبَتَ الْقَاضِي نِكَاحَهَا إِيَّاهُ، وَالزَّوْجُ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَمْ يَتَزَوَّجْهَا قَطُّ، فَإِنَّهُ يَسَعُهُ هَذَا النِّكَاحُ، وَلاَ بَأْسَ بِالْمُقَامِ لَهُ مَعَهَا.
Dari Abu Hurairah: Rasulullah (ﷺ) bersabda, 'Seorang wanita janda tidak boleh dinikahkan hingga ia dimintai pendapatnya, dan seorang perawan tidak boleh dinikahkan hingga izinnya diberikan.' Mereka bertanya, 'Bagaimana cara izinnya?' Beliau (ﷺ) menjawab, 'Dengan diam (ketika ditanya tentang persetujuannya).' Beberapa orang berkata, 'Jika seseorang, dengan tipu daya, menghadirkan dua saksi palsu di hadapan hakim untuk bersaksi bahwa dia telah menikahi seorang wanita janda dengan persetujuannya dan hakim mengesahkan pernikahan itu, dan suami yakin bahwa dia tidak pernah menikahinya (sebelumnya), maka pernikahan tersebut akan dianggap sah dan dia boleh hidup bersamanya sebagai suami.'
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
