Perintah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam untuk mengikuti apa yang telah disepakati oleh ahli Ilmu
وَعَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ عُمَرَ أَرْسَلَ إِلَى عَائِشَةَ ائْذَنِي لِي أَنْ أُدْفَنَ مَعَ صَاحِبَيَّ فَقَالَتْ إِي وَاللَّهِ قَالَ وَكَانَ الرَّجُلُ إِذَا أَرْسَلَ إِلَيْهَا مِنْ الصَّحَابَةِ قَالَتْ لَا وَاللَّهِ لَا أُوثِرُهُمْ بِأَحَدٍ أَبَدًا
Dan (masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya) dari Hisyam dari Ayahnya, bahwa Umar pernah mengutus utusan kepada 'Aisyah yang isinya, "Maaf, berilah aku ijin agar aku dikuburkan bersama dua sahabatku (Nabi dan Abu Bakar), padahal hari-hari sebelumnya jika ada sahabat laki-laki yang mengutus utusan kepada Aisyah (agar dikuburkan bersama nabi atau Abu bakar), 'Aisyah selalu menjawab "TIDAK, demi Allah, selamanya aku sama sekali tidak akan memberi kesempatan kepada seorangpun."
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)