حَدَّثَنَا يَزِيدُ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ، عَنْ أَنَسِ بْنِ سِيرِينَ، قَالَ قُلْتُ لِابْنِ عُمَرَ حَدِّثْنِي عَنْ طَلَاقِكَ، امْرَأَتَكَ قَالَ طَلَّقْتُهَا وَهِيَ حَائِضٌ قَالَ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَذَكَرَهُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرْهُ فَلْيُرَاجِعْهَا فَإِذَا طَهُرَتْ فَلْيُطَلِّقْهَا فِي طُهْرِهَا قَالَ قُلْتُ لَهُ هَلْ اعْتَدَدْتَ بِالَّتِي طَلَّقْتَهَا وَهِيَ حَائِضٌ قَالَ فَمَا لِي لَا أَعْتَدُّ بِهَا وَإِنْ كُنْتُ قَدْ عَجَزْتُ وَاسْتَحْمَقْتُ.
Diriwayatkan bahwa Anas bin Sirin berkata: Aku bertanya kepada Ibn Umar tentang istrinya yang ia cerai. Ia berkata: "Aku menceraikannya ketika ia sedang haid, dan aku memberitahu 'Umar tentang itu, dan ia memberitahukan kepada Nabi (ﷺ), yang berkata: 'Katakan kepadanya untuk mengembalikannya, kemudian ketika ia suci, ia boleh menceraikannya saat ia suci.'" Ia berkata: "Jadi aku mengembalikannya, kemudian aku menceraikannya saat ia suci. Aku berkata: 'Apakah cerai yang kau berikan ketika ia sedang haid dihitung?' Ia berkata: 'Mengapa aku tidak menghitungnya? Itu harus dihitung meskipun aku gagal dan bertindak bodoh.'
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
