Bab: Siapa yang Mengucapkan dengan Keras
حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ أَيُّوبَ، حَدَّثَنَا مَرْوَانُ، - يَعْنِي ابْنَ مُعَاوِيَةَ - أَخْبَرَنَا عَوْفٌ الأَعْرَابِيُّ، عَنْ يَزِيدَ الْفَارِسِيِّ، حَدَّثَنَا ابْنُ عَبَّاسٍ، بِمَعْنَاهُ قَالَ فِيهِ فَقُبِضَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَلَمْ يُبَيِّنْ لَنَا أَنَّهَا مِنْهَا . قَالَ أَبُو دَاوُدَ قَالَ الشَّعْبِيُّ وَأَبُو مَالِكٍ وَقَتَادَةُ وَثَابِتُ بْنُ عُمَارَةَ إِنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم لَمْ يَكْتُبْ { بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ } حَتَّى نَزَلَتْ سُورَةُ النَّمْلِ هَذَا مَعْنَاهُ .
Tradisi yang disebutkan di atas telah dilaporkan oleh Ibn Abbas melalui mata rantai perawi yang berbeda dengan makna yang sama. Versi ini menambahkan: Rasulullah (ﷺ) meninggal, tetapi beliau tidak menyebutkan kepada kami bahwa Surah Al-Baraah adalah bagian dari Al-Anfal. Abu Dawood berkata: Al-Sha’bi, Abu Malik, Qatadah, dan Thabit bin ‘Umarah berkata: Nabi (semoga damai besertanya) tidak menulis "Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang" sampai Surah Al-Naml diturunkan. Ini adalah makna dari apa yang mereka katakan. Selanjutnya, ini adalah tradisi mursal (menghilangkan nama sahabat).
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
