Bab tentang seorang lelaki yang mengatakan: Semoga Allah menjadikan matamu bahagia
حَدَّثَنَا سَلَمَةُ بْنُ شَبِيبٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنْ قَتَادَةَ، أَوْ غَيْرِهِ أَنَّ عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ، قَالَ كُنَّا نَقُولُ فِي الْجَاهِلِيَّةِ أَنْعَمَ اللَّهُ بِكَ عَيْنًا وَأَنْعِمْ صَبَاحًا فَلَمَّا كَانَ الإِسْلاَمُ نُهِينَا عَنْ ذَلِكَ . قَالَ عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ مَعْمَرٌ يُكْرَهُ أَنْ يَقُولَ الرَّجُلُ أَنْعَمَ اللَّهُ بِكَ عَيْنًا وَلاَ بَأْسَ أَنْ يَقُولَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَيْنَكَ .
Telah menceritakan kepada kami Salamah bin Shabib, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah mengabarkan kepada kami Ma'mar, dari Qatadah, atau selainnya bahwa Imran bin Husain berkata: "Kami biasa mengatakan di masa jahiliyah: Semoga Allah menjadikan matamu bahagia dan selamat pagi, tetapi ketika Islam datang, kami dilarang mengatakannya." Abdur Razzaq berkata: Ma'mar mengatakan: "Tidak disukai bagi seorang lelaki untuk mengatakan: Semoga Allah menjadikan matamu bahagia, tetapi tidak mengapa jika ia mengatakan: Semoga Allah menjadikan matamu bahagia."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
