Bab Kebencian terhadap Nyanyian dan Musik
حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ حَدَّثَنَا سَلاَّمُ بْنُ مِسْكِينٍ، عَنْ شَيْخٍ، شَهِدَ أَبَا وَائِلٍ فِي وَلِيمَةٍ فَجَعَلُوا يَلْعَبُونَ يَتَلَعَّبُونَ يُغَنُّونَ فَحَلَّ أَبُو وَائِلٍ حَبْوَتَهُ وَقَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ " الْغِنَاءُ يُنْبِتُ النِّفَاقَ فِي الْقَلْبِ " .
Diriwayatkan bahwa Salam bin Miskin, mengutip seorang tua yang menyaksikan Abu Wa'il di sebuah pesta pernikahan, berkata: Mereka mulai bermain, bersenang-senang dan bernyanyi. Dia menyatukan dukungan tangannya di sekitar lututnya yang ditarik, dan berkata: Saya mendengar Abdullah (bin Mas'ud) berkata: Saya mendengar Rasulullah (ﷺ) berkata: "Nyanyian menumbuhkan kemunafikan di dalam hati."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
