Bab Keutamaan Menyebarkan Ilmu
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، حَدَّثَنَا يَحْيَى، عَنْ شُعْبَةَ، حَدَّثَنِي عُمَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ، - مِنْ وَلَدِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ - عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبَانَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ، قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ " نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا فَحَفِظَهُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيهٍ " .
Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan kepada kami Yahya, dari Syu'bah, telah menceritakan kepada saya Umar bin Sulaiman - dari keturunan Umar bin Khattab - dari Abdurrahman bin Aban, dari ayahnya, dari Zaid bin Thabit, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: "Semoga Allah mencerahkan seorang lelaki yang mendengar dari kami sebuah hadits, menghafalnya hingga ia menyampaikannya. Banyak orang yang membawa ilmu menyampaikannya kepada orang yang lebih paham darinya; dan banyak orang yang membawa ilmu tidak paham tentangnya.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
