Bab Tentang Penilaian
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مَعِينٍ، حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، قَالَ أُخْبِرْتُ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، - رضى الله عنها - قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَبْعَثُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ رَوَاحَةَ فَيَخْرُصُ النَّخْلَ حِينَ يَطِيبُ قَبْلَ أَنْ يُؤْكَلَ مِنْهُ ثُمَّ يُخَيِّرُ يَهُودَ يَأْخُذُونَهُ بِذَلِكَ الْخَرْصِ أَوْ يَدْفَعُونَهُ إِلَيْهِمْ بِذَلِكَ الْخَرْصِ لِكَىْ تُحْصَى الزَّكَاةُ قَبْلَ أَنْ تُؤْكَلَ الثِّمَارُ وَتُفَرَّقَ .
Diriwayatkan dari Aisyah, Ummul Mu'minin: Nabi (ﷺ) biasa mengutus Abdullah bin Rawahah (ke Khaybar), dan dia akan menilai jumlah kurma ketika mulai matang sebelum dimakan (oleh orang Yahudi). Dia kemudian memberikan pilihan kepada orang Yahudi bahwa mereka bisa memilikinya (di tangan mereka) berdasarkan penilaian itu atau bisa menyerahkannya kepada (Muslim) berdasarkan penilaian itu, sehingga (jumlah) zakat dapat dihitung sebelum buah menjadi dapat dimakan dan dibagikan (di antara orang-orang).
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
