Bab Orang yang Berihram yang Meninggal, Bagaimana Perlakuannya
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنِ الْحَكَمِ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ وَقَصَتْ بِرَجُلٍ مُحْرِمٍ نَاقَتُهُ فَقَتَلَتْهُ فَأُتِيَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ " اغْسِلُوهُ وَكَفِّنُوهُ وَلاَ تُغَطُّوا رَأْسَهُ وَلاَ تُقَرِّبُوهُ طِيبًا فَإِنَّهُ يُبْعَثُ يُهِلُّ " .
Diriwayatkan dari Ibn 'Abbas: Seorang lelaki yang mengenakan ihram terjatuh oleh unta betinanya dan lehernya patah, lalu ia meninggal. Ia dibawa kepada Rasulullah (ﷺ), dan beliau bersabda: "Mandikanlah dan kafanilah dia, tetapi jangan tutup kepalanya dan jangan beri wewangian padanya, karena dia akan dibangkitkan pada hari kiamat dengan mengucapkan talbiyah."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
