Bab Mengenai Pengambilan Jizyah
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ النُّفَيْلِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ، عَنْ مُعَاذٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم لَمَّا وَجَّهَهُ إِلَى الْيَمَنِ أَمَرَهُ أَنْ يَأْخُذَ مِنْ كُلِّ حَالِمٍ - يَعْنِي مُحْتَلِمًا - دِينَارًا أَوْ عِدْلَهُ مِنَ الْمَعَافِرِيِّ ثِيَابٌ تَكُونُ بِالْيَمَنِ .
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Al-Nufaili, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah, dari Al-A'mash, dari Abu Wail, dari Mu'adh, bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم ketika mengutusnya ke Yaman memerintahkannya untuk mengambil dari setiap orang yang telah baligh - maksudnya yang sudah mukallaf - satu dinar atau yang setara dengan itu dalam bentuk pakaian Mu'afiri yang ada di Yaman.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
