Bab Wanita yang Mengalami Istihadhah dan Siapa yang Mengatakan Meninggalkan Shalat pada Jumlah Hari yang Biasanya Dia Haid
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ، حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ، حَدَّثَنَا أَيُّوبُ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ، عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ، بِهَذِهِ الْقِصَّةِ قَالَ فِيهِ " تَدَعُ الصَّلاَةَ وَتَغْتَسِلُ فِيمَا سِوَى ذَلِكَ وَتَسْتَثْفِرُ بِثَوْبٍ وَتُصَلِّي " . قَالَ أَبُو دَاوُدَ سَمَّى الْمَرْأَةَ الَّتِي كَانَتِ اسْتُحِيضَتْ حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ فِي هَذَا الْحَدِيثِ قَالَ فَاطِمَةَ بِنْتَ أَبِي حُبَيْشٍ .
Sulaiman bin Yasar melaporkan kisah ini atas otoritas Umm Salamah. Dalam versi ini disebutkan: Dia (Nabi) berkata: Dia harus meninggalkan shalat dan mandi pada awal periode tambahan, dan mengikatkan kain di bagian kemaluannya dan melaksanakan shalat. Abu Dawud berkata; Hammad bin Zaid atas otoritas Ayyub telah menunjukkan nama wanita yang mengalami aliran darah berkepanjangan (yang disebutkan) dalam tradisi ini adalah Fatimah binti Abu Hubaish.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
