Bab tentang Larangan Merampas, Jika Terdapat Kekurangan Makanan di Tanah Musuh
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ، قَالَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، - يَعْنِي ابْنَ حَازِمٍ - عَنْ يَعْلَى بْنِ حَكِيمٍ، عَنْ أَبِي لُبَيْدٍ، قَالَ كُنَّا مَعَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَمُرَةَ بِكَابُلَ فَأَصَابَ النَّاسُ غَنِيمَةً فَانْتَهَبُوهَا فَقَامَ خَطِيبًا فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَنْهَى عَنِ النُّهْبَى . فَرَدُّوا مَا أَخَذُوا فَقَسَمَهُ بَيْنَهُمْ .
Abu Labid berkata: Kami bersama AbdurRahman bin Samurah di Kabul. Orang-orang mendapatkan harta rampasan dan merampasnya. Ia berdiri dan berkhutbah kepada orang-orang: Saya mendengar Rasulullah (ﷺ) melarang mengambil harta dari rampasan sebelum dibagikan. Oleh karena itu, mereka mengembalikan apa yang telah mereka ambil, lalu ia membagikannya di antara mereka.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
