Bab Tentang Talak Sunnah
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنَا عَنْبَسَةُ، حَدَّثَنَا يُونُسُ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، أَخْبَرَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ فَذَكَرَ ذَلِكَ عُمَرُ لِرَسُولِ صلى الله عليه وسلم فَتَغَيَّظَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ثُمَّ قَالَ " مُرْهُ فَلْيُرَاجِعْهَا ثُمَّ لْيُمْسِكْهَا حَتَّى تَطْهُرَ ثُمَّ تَحِيضَ فَتَطْهُرَ ثُمَّ إِنْ شَاءَ طَلَّقَهَا طَاهِرًا قَبْلَ أَنْ يَمَسَّ فَذَلِكَ الطَّلاَقُ لِلْعِدَّةِ كَمَا أَمَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ " .
Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Shalih, telah mengabarkan kepada kami Anbasah, telah mengabarkan kepada kami Yunus, dari Ibn Shihab, ia memberitahukan kepadaku bahwa Salim bin Abdullah, dari ayahnya, bahwa ia menceraikan istrinya sementara ia sedang haid. Maka Umar menyebutkan hal itu kepada Rasulullah ﷺ. Maka Rasulullah ﷺ marah dan berkata, "Perintahkan dia untuk rujuk kembali, kemudian dia harus menahannya hingga dia suci, kemudian dia haid lagi hingga suci. Kemudian jika dia ingin, dia boleh menceraikannya dalam keadaan suci sebelum dia menggaulinya. Itulah talak untuk masa iddah sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah, Yang Maha Tinggi."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
