allahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memakan makanan kemudian membaca doa; 'ALHAMDULILLAHIL

anak panahmu ada padanya, maka makanlah selama belum membusuk!"

ia mengembalikannya ditambah satu sha' makanan tidak mesti harus gandum samra`."

ada dosa baginya. Barangsiapa yang makan, maka apa yang menyangkut hendaklah

tatkala orang yang berpuasa dilarang makan dan minum. Besok harinya, dia

aku pun masuk, saat itu makan malam beliau telah terhidang, maka

kita sesuatu yang dapat kita makan. Kemudian mereka menyebutkan sebagian dari

"Seukuran sesuatu yang dapat memberinya makan siang dan malam." An Nufaili

mengeluarkannya dari rumah, dan tidak makan bersamanya, tidak mengajaknya bermusyawarah, dan

Beliau berkata: "Hendaknya ia memberi makan enam orang miskin." Khuwailah berkata;

"Apakah engkau mampu untuk memberi makan enam orang miskin?" ia berkata;

baik." Ia berkata; saya tidak makan kecuali pada malam hari semenjak

melakukan shalat dan ia memberiku makan untuk berbuka apabila aku berpuasa,

wasallam, kemudian tatkala kami sedang makan pada waktu dhuha dan kebanyakan

itu adalah kambing daging untuk dimakan dagingnya saja." Kemudian Abu Burdah

bagi orang yang mengurusnya untuk memakan sebagian darinya dengan cara yang

tidak membuat suatu kejadian atau memakan barang riba. Isma'il berkata; sungguh

boleh menyembelih keledai kami, dan memakan buah kami serta memukul wanita

tidak senang tercium darinya bau makanan tersebut. Dan dalam hadits ini

memanjangkan umurku, ambillah! Sungguh, orang makan dengan jampi batil sedangkan engkau