Bab Masa Idah Wanita yang Menggugat Cerai
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ سَلَمَةَ النَّيْسَابُورِيُّ، حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدٍ، حَدَّثَنَا أَبِي، عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ، أَخْبَرَنِي عُبَادَةُ بْنُ الْوَلِيدِ بْنِ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ، عَنِ الرُّبَيِّعِ بِنْتِ مُعَوِّذِ ابْنِ عَفْرَاءَ، قَالَ قُلْتُ لَهَا حَدِّثِينِي حَدِيثَكِ، . قَالَتِ اخْتَلَعْتُ مِنْ زَوْجِي ثُمَّ جِئْتُ عُثْمَانَ . فَسَأَلْتُ مَاذَا عَلَىَّ مِنَ الْعِدَّةِ فَقَالَ لاَ عِدَّةَ عَلَيْكِ إِلاَّ أَنْ يَكُونَ حَدِيثَ عَهْدٍ بِكِ فَتَمْكُثِينَ عِنْدَهُ حَتَّى تَحِيضِينَ حَيْضَةً . قَالَتْ وَإِنَّمَا تَبِعَ فِي ذَلِكَ قَضَاءَ رَسُولِ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ فِي مَرْيَمَ الْمَغَالِيَّةِ . وَكَانَتْ تَحْتَ ثَابِتِ بْنِ قَيْسٍ فَاخْتَلَعَتْ مِنْهُ .
Diriwayatkan dari 'Ubadah bin Samit dari Rubai' bint Mu'awwidh bin 'Afra': Ia berkata: 'Aku berkata kepadanya: 'Ceritakan kepadaku haditsmu.' Ia berkata: 'Aku telah menggugat cerai dari suamiku, kemudian aku datang kepada 'Utsman dan bertanya: 'Apa masa idah yang harus aku jalani?' Ia berkata: 'Kamu tidak perlu menjalani masa idah, kecuali jika kamu baru berhubungan intim dengannya, dalam hal ini kamu harus tinggal bersamanya hingga kamu haid.' Dalam hal ini ia mengikuti keputusan Rasulullah (ﷺ) mengenai Maryam Al-Maghaliyah, yang menikah dengan Thabit bin Qais dan ia menggugat cerai darinya.'
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
