Bab Minum dalam Wadah Emas
حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنِ الْحَكَمِ، عَنِ ابْنِ أَبِي لَيْلَى، قَالَ كَانَ حُذَيْفَةُ بِالْمَدَايِنِ فَاسْتَسْقَى، فَأَتَاهُ دِهْقَانٌ بِقَدَحِ فِضَّةٍ، فَرَمَاهُ بِهِ فَقَالَ إِنِّي لَمْ أَرْمِهِ إِلاَّ أَنِّي نَهَيْتُهُ فَلَمْ يَنْتَهِ، وَإِنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم نَهَانَا عَنِ الْحَرِيرِ وَالدِّيبَاجِ وَالشُّرْبِ فِي آنِيَةِ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَقَالَ " هُنَّ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا وَهْىَ لَكُمْ فِي الآخِرَةِ ".
Diriwayatkan dari Ibn Abi Laila: Ketika Hudhaifah berada di Mada'in, ia meminta air. Kepala desa membawakan wadah perak. Hudhaifah melemparkannya dan berkata, "Aku melemparkannya karena aku telah memberitahunya untuk tidak menggunakannya, tetapi dia tidak berhenti menggunakannya. Nabi (ﷺ) melarang kami untuk mengenakan pakaian sutra atau dibaj, dan untuk minum dalam wadah emas atau perak, dan berkata, 'Barang-barang ini adalah untuk mereka (kafir) di dunia ini dan untuk kalian (Muslim) di akhirat.'"
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
