Bab Dalam Li'an

Ibn ‘Abbas berkata: "Hilal bin Umayyah adalah salah satu dari tiga orang yang diterima tobatnya oleh Allah. Suatu malam dia kembali dari tanahnya dan menemukan seorang laki-laki bersama istrinya. Dia menyaksikan dengan matanya dan mendengar dengan telinganya. Dia tidak mengancamnya sampai pagi." Keesokan harinya dia pergi kepada Rasulullah (ﷺ) dan berkata: "Wahai Rasulullah, saya datang kepada istri saya di malam hari dan menemukan seorang laki-laki bersamanya. Saya melihat dengan mata saya dan mendengar dengan telinga saya." Rasulullah (ﷺ) tidak menyukai apa yang disampaikannya dan hal itu sangat berat baginya. Maka turunlah ayat: "Dan orang-orang yang menuduh istri-istri mereka tetapi tidak memiliki saksi kecuali diri mereka sendiri, maka kesaksian salah satu dari mereka ..." Ketika Rasulullah (ﷺ) telah tenang (setelah wahyu selesai), beliau berkata: "Bergembiralah wahai Hilal, Allah Yang Maha Tinggi telah memberikan kemudahan dan jalan keluar bagimu." Hilal berkata: "Saya berharap itu dari Tuhan saya." Rasulullah (ﷺ) berkata: "Kirimkan untuknya." Maka dia datang dan Rasulullah (ﷺ) membacakan ayat-ayat tersebut kepada mereka dan mengingatkan mereka serta memberitahu mereka bahwa azab di akhirat lebih berat daripada azab di dunia. Hilal berkata: "Demi Allah, saya telah berkata benar tentangnya." Dia berkata: "Dia berbohong." Rasulullah (ﷺ) berkata: "Lakukanlah cara melaknat satu sama lain." Hilal diperintahkan untuk bersaksi. Maka dia bersaksi empat kali di hadapan Allah bahwa dia adalah orang yang benar. Ketika dia hendak mengucapkan yang kelima, dia diberitahu: "Wahai Hilal, takutlah kepada Allah, karena azab di dunia lebih ringan daripada azab di akhirat dan ini adalah yang menentukan, yang pasti akan menyebabkan azab bagimu." Dia berkata: "Demi Allah, Allah tidak akan menghukum saya untuk ini (perbuatan), sebagaimana Dia tidak menyebabkan saya dicambuk untuk ini (perbuatan)." Maka dia bersaksi yang kelima kali dengan melaknat Allah atas dirinya jika dia termasuk orang yang berbohong. Kemudian orang-orang berkata kepadanya, Bersaksilah. Maka dia bersaksi di hadapan Allah bahwa dia adalah seorang pendusta. Ketika dia hendak bersaksi yang kelima, dia diberitahu: "Takutlah kepada Allah, karena azab di dunia lebih ringan daripada azab di akhirat dan ini adalah yang menentukan, yang pasti akan menyebabkan azab bagimu." Dia ragu sejenak. Kemudian dia berkata: "Demi Allah, saya tidak akan mempermalukan kaumnya." Maka dia bersaksi yang kelima kali dengan melaknat Allah atasnya jika dia berkata benar. Rasulullah (ﷺ) memisahkan mereka dan memutuskan bahwa anak tersebut tidak akan dikaitkan dengan ayahnya. Baik dia maupun anaknya tidak akan dituduh berzina. Siapa pun yang menuduhnya atau anaknya akan dikenakan hukuman. Dia juga memutuskan bahwa tidak ada tempat tinggal dan nafkah untuknya (dari suaminya) karena mereka terpisah tanpa perceraian dan kematian. Kemudian beliau berkata: "Jika dia melahirkan anak dengan rambut kemerahan, bokong yang ringan, perut yang lebar, dan betis yang ringan, maka dia adalah anak Hilal. Jika dia melahirkan anak yang gelap dengan rambut keriting, anggota tubuh yang gemuk, betis yang gemuk, dan bokong yang gemuk, maka dia adalah anak dari orang yang dituduh berzina. Dia melahirkan anak dengan rambut keriting, anggota tubuh yang gemuk, betis yang gemuk, dan bokong yang gemuk. Rasulullah (ﷺ) berkata: "Seandainya tidak ada sumpah, saya akan memperlakukannya dengan keras."

Donasi operasional website

Rp 10,000

Rp 30,000

Rp 50,000

Rp 100,000

Rp 1,000,000

“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)