ia berkata, "Aku kembali ke rumah di waktu yang sudah malam,

kurunglah mereka wanita-wanita itu dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya, atau

beliau masuk ke salah satu rumah isterinya. Kemudian beliau membacakan hadits

akan semakin besar hingga seperti rumah seraya berkata 'demi kekuatanku'. Tetapi

dan bapakku pergi berkunjung ke rumah salah seorang kerabat kami dari

berkata, "Kami sedang singgah di rumah Suwaid bin Muqarrin, sementara di

wasallam saat beliau di dalam rumah. Ia berkata, "Bolehkah saya masuk?"

Assalamu Alaikum." Sebab saat itu rumah-rumah belum ada yang mengunakan satir."

memiliki penutup atau hijab di rumah mereka, hingga dimungkinkan seorang pembantu,

saat aku tidak ada di rumah, ketika kembali ke rumah aku

berkata; Kami pernah masuk ke rumah Mu'adz bin Abdullah, kemudian dia

dari Bani Najjar dia berkata; Rumahku adalah rumah yang paling tinggi

membawa tumpukan-tumpukan kayu bakar ke rumah orang-orang yang tidak mengerjakan shalat

kaum yang mengerjakan shalat di rumah rumah mereka tanpa udzur, lalu

berkata; Saya pernah bermalam di rumah bibi, Maimunah, kemudian Rasulullah shallallahu

meminta izin untuk berkunjung ke rumah Abdullah bin Mas'ud, kami telah

fii buyuutikum Shalatlah kalian di rumah kalian masing-masing." Mendengar hal itu,

wasallam, ketika kami pulang ke rumah masing-masing, kami juga lewat lembah

berkata; "Aku pernah bermalam di rumah bibiku Maimunah, lalu Rasulullah shallallahu

dia berkata; "Aku bermalam di rumah bibiku Maimunah, dan Nabi shallallahu