wasallam dengan membawa orang yang berhutang kepadaku, lalu beliau bersabda: "Tetaplah

Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa Ar Razi telah mengabarkan kepada kami Abdurrazzaq dari Ma'mar dar

yang meninggalkan kall keluarga dan hutang maka menjadi tanggunganku." Dan terkadang

orang yang kaya dalam melunasi hutang adalah kezhaliman, dan apabila salah

menjual sesuatu dengan syarat memberikan hutangan, dua syarat dalam satu transaksi,

daripada dirinya. Barangsiapa yang meninggalkan hutang atau keluarga maka menjadi tanggunganku,

keluarganya, dan barangsiapa yang meninggalkan hutang dan keluarga maka kembalinya kepadaku

miskin, atau orang yang memiliki hutang sangat berat, atau orang yang

shalat?" Dia menjawab; kegundahan dan hutang yang selalu menyelimutiku wahai Rasulullah!

dari perbuatan dosa dan lilitan hutang." Maka seseorang bertanya kepada beliau;

tidak meninggalkan orang yang yang berhutang kepadanya sepuluh dinar, ia berkata;

shallallahu 'alaihi wasallam untuk membicarakan hutang bapaknya. Aku lalu mengetuk pintu,

meninggal dunia dan ia meninggalkan hutang maka kembalinya kepadaku, dan barang

halaman rumahnya, maka itu adalah hutang; jika mau ia boleh menjamu

maka aku pergi dan mencari hutangan, dan membelikan baju untuknya dan

kurma yang ia beli sehingga hutangnya menjadi banyak. Rasulullah shallallahu 'alaihi

ingin agar engkau memberi kami hutang satu wasaq atau dua wasaq.

dan kesedihan, dan dari beratnya hutang serta dikuasai orang."

bagiku daripada menundanya sehingga menjadi hutang wahai Rasulullah. Maka apakah dengan

kurma, dan telah hadir tuntutan hutang mereka, maka pembeli berkata; buahnya